EditorAna Shofiana Syatiri Di kalangan masyarakat awam, cukup banyak yang belum paham benar tentang apa yang dimaksud dengan profesionalitas seorang militer. Banyak pengertian yang berkembang pada tataran ini yang kemudian memunculkan berbagai istilah-istilah seperti “military professional”, “military-politicians” dan “military-businessman”. Maksudnya adalah militer profesional, militer politikus dan militer yang berbisnis.
Sebenarnya bila kita bicara tentang seorang militer yang profesional maka kita berbicara tentang “values” atau nilai-nilai kemiliteran yang refleksinya dapat terlihat sebagai karakter yang dimiliki. Salah satu karakter yang sangat menonjol dalam hal ini adalah sikap “ksatria” atau “perwira” yang salah satu intisarinya adalah mengenai “kejujuran” dan “rendah hati”. Itu pula sebabnya, maka profesi militer sering disebut sebagai profesi yang “alami” atau asli, “murni”, jauh dari basa basi.
Hanya dengan bermodalkan sikap ksatria, perwira yang jujur dan rendah hati (plus skill sebagai militer) serta nilai kehidupan yang mengacu kepada nilai-nilai kemanusiaan, maka mereka dapat diharapkan berguna, bertanggung jawab dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negaranya.
Dengan nilai-nilai yang seperti itulah, maka di masyarakat kita, orang lebih banyak mengenal individu-individu yang “military-politicians” dan “military-businessman” dibanding dengan mereka yang sosoknya adalah “military-professional”. Dalam kata professional sebagai seorang militer sejati maka tidak aneh bila Samuel P. Huntington mengatkannya sebagai berikut: “the business man may command more income, the politician may command more power, but the professional command more respect”.
Dalam terjemahan bebas dapat diartikan bahwa kreatifitas atau kinerja seorang pedagang akan menghasilkan lebih banyak uang, politikus akan menghasilkan kekuasaan yang lebih besar, akan tetapi pada tempat yang terpisah, seorang yang profesional akan menghasilkan “respect” atau kehormatan diri yang lebih mendalam.
Kehormatan dalam hal ini tentu saja adalah yang berkait dengan moral karakter kepribadian atau kredibilitas seseorang. Dalam hal pekerjaannya sehari-hari sebagai profesional sejati maka seorang militer akan berhadapan dengan banyak masalah yang pasti memerlukan banyak kemampuan. Itu sebabnya napas dari kehidupan seorang militer adalah “disiplin yang tinggi” dan “latihan yang terus menerus”.
Sebab dunia militer hanya dapat terbangun dari disiplin dan keterampilan serta pengalaman atau jam terbang. Tentu saja dari kesemua itu maka orang akan bertanya tentang tanggung jawab, dalam hal ini kepada siapa tanggung jawab itu ditujukan. Khusus tentang tanggung jawab, kiranya akan jelas sekali bahwa untuk seorang dokter maka tanggung jawabnya akan langsung kepada sang pasiennya, demikian pula bagi para pengacara tanggung jawabnya jelas tertuju kepada kliennya. Nah dalam hal seorang militer professional, tentara sejati maka tanggung jawabnya sangat tegak lurus kepada Negara. Pada titik inilah maka orang akan memahami tentang sikap Ksatria atau sikap Perwira. Sikap yang “country before self”.
Pada titik inilah pula ujian tentang kesetiaan terhadap negara yang tidak akan pernah mengenal kata menyerah. Sampai dengan uraian ini maka kiranya orang akan menyadari dan melihat realita bahwa seseorang yang telah atau pernah mengikuti pelatihan militer atau sejenisnya akan terlihat sekali berbeda dengan mereka yang kebetulan belum pernah mengalaminya. Pembentukan, dalam wujud pelatihan seseorang untuk menjadi seorang militer yang profesional umumnya memang bertujuan mambangun atau merubah kepribadian dan membentuk moral karakter yang ujungnya adalah bermuara pada kesetiaan total terhadap negara. Kesetiaan total terhadap negara, salah satu implementasinya adalah sikap “tanggung jawab” yang sangat menonjol.
Hal ini terpancar dalam adagium yang cukup populer dikalangan awam berbunyi, “There are no good and bad soldiers; there are only leaderships (Commander or Officer) that behave responsibility or insanely”. Sebuah simbol dari sikap seorang Perwira Sejati yang akan senantiasa siap mengambil alih tanggung jawab, bila anak buahnya dinyatakan berbuat salah. Jauh dari sikap yang justru mengorbankan anak buahnya untuk dapat menghindar dari tanggung jawab. Harus diakui, pada perjalanan waktu dalam berakarier sepanjang hidup seseorang maka pasti tidak semua Perwira yang mampu “tahan uji” berhadapan dengan godaan duniawi untuk mantap dalam bertahan sebagai seorang profesional.
Mungkin itulah pula sebabnya, bila ada yang berkomentar, walau dengan nada berseloroh, bahwa ternyata memang terlihat di permukaan, sepertinya lebih banyak militer yang politikus dan militer yang pebisnis dibanding dengan orang-orang yang dapat bertahan sebagai militer profesional atau militer prajurit sejati. Itulah pula yang kemudian menyebabkan, hubungan sipil dan militer menjadi penting untuk diamati. (Rujukan: The Soldier and the State, the theory and politics of Civil-Military Relations, Samuel P.Huntington)
sumber : disini
Istilah esprit de corps sendiri di perkenalkan oleh Naopoleon Bonaparte dalam sebuah perang, dimana dia menekankan bahwa dalam sebuah pasukan harus ada rasa yang kuat untuk saling membantu, melindungi, menjaga, dan membela kehormatan sesama anngota pasukan. Mereka ibarat satu tubuh, jika satu bagian tubuh terluka maka yang lain akan merasakan.
Dalam konteks perang seperti halnya yang dilakukan untuk memotivasi pasukan yang dilakukan oleh napoleon bonaparte tersebut, tentu saja jiwa korsa sangat tepat dan bahkan wajib untuk di aplikasikan. Hal ini untuk mengobarkan semangat kebersamaan dan saling melindungi antar sesama pasukan demi memenangkan pertempuran. Namun ketika jiwa korsa diterapkan diluar konteks perang, apalagi berkaitan dengan aksi pelanggaran hukum apakah jiwa korsa bisa diterima? Tentu kita semua setuju bahwa hal tersebut tidak bisa dibenarkan.
Walaupun sebagian masyarakat mendukung langkah tegas oknum Kopassus tersebut sebagai aksi ‘membasmi preman’, namun hal ini juga tidak bisa diterima dalam konteks negara hukum. Bagaimanapun hukum harus dijadikan panglima dalam penyelesaian suatu masalah. Jangan jadikan jiwa korsa alasan untuk sebuah pelanggaran hukum. Jiwa korsa atau rasa kebersamaan sebagai tim serta disiplin sebagaSosok birokrat –ataupun SDM aparatur (pegawai negeri) pada umumnya- haruslah profesional sekaligus taat hukum, netral, rasional, demokratik, inovatif, mandiri, memiliki integritas yang tinggi serta menjunjung tinggi etika administrasi publik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Peningkatan profesionalisme aparatur harus ditunjang dengan integritas yang tinggi, dengan mengupayakan terlembagakannya karakteristik sebagai berikut:
Selain itu perlu pula diperhatikan reward system yang kondusi baik dalam bentuk gaji maupun perkembangan karier yang didasarkan atas sistem merit; serta finalty system yang bersifat preventif dan repressif. Mengantisipasi tantangan global, pembinaan sumber daya manusia aparatur negara juga perlu mengacu pada standar kompetensi internasional (world class).
Jiwa korsa di artikan sebagai rasa senasib sepenanggungan, perasaan solidaritas, semangat kesatuan (corps), kesadaran kolektif dsb.Dan salah satunya terdapat di dalam suatu gerakan
Jiwa Korsa berarti :
Didalam jiwa korsa terkandung loyalitas, tanggung jawab, terbuka, memiliki dedikasi dll. Jiwa Korsa yang kuat tidak mudah padam selama di korps
Lalu bagaimana Jiwa Korsa terbentuk begitu kuat?
Sejarawan militer Amerika Joseph S. Rouchek (1935: 164-174) dalam esai berjudul: Social Attitudes of the Soldier in War Time, menyatakan faktor utama yang membedakan warga sipil dengan kombatan, seperti anggota militer terletak pada faktor hilangnya semua kepribadian dan individualisme.
“Saat seorang sipil menjadi militer, maka rasa nyaman berada di ruang pribadi mesti lenyap. Mereka harus menghilangkan inisiatif, sikap mematut diri, dan bekerja sama dengan rekan seperjuangan.”
Sementara Willard Waller (1899-1945) dalam bukunya berjudul Willard W. Waller On The Family, Education, and War mengatakan, militer terbiasa memiliki budaya yang berbeda dari golongan masyarakat lain. Mereka memiliki tradisi sendiri yang dibentuk melalui latihan-latihan khusus.
Perwujudan dari budaya itu terbawa dalam diri seorang militer selama dia hidup sampai mati. Hal itu terwakili mulai dari lagu-lagu, rumor, mitos, sampai bahasa-bahasa slank khas tentara.
Menurut dia, jiwa korsa seorang tentara modern tidak hanya mengandalkan patriotisme. Berkaca pada pengalaman Legiun Caesar zaman Romawi dulu, seorang prajurit harus memiliki kepercayaan kuat pada rekan, dan jiwa korsa ini terbukti lebih mudah muncul dibanding semangat tempur.
Sementara itu Ralph Linton, Antropolog Amerika menyebut situasi tersebut sebagai asimilasi. Saat seseorang menjadi seorang personil militer, secara otomatis dia menceburkan diri dan beradaptasi dengan prinsip-prinsip hidup yang sangat kental dengan nuansa militer.
Salah satu penanda bahwa sistem sosial khas tentara ini sukses adalah ketika personil militer dapat menunjukkan esprit de corps, alias solidaritas korps.
Parameter buat mengukur sikap korsa dalam dunia militer tidak cukup hanya mengandalkan kemampuan tempur. Tentara tidak boleh sekadar terampil, tapi dia juga harus memiliki kebanggaan tergabung dalam sebuah kesatuan.
Lalu apakah dengan alasan solidaritas jiwa korsa tentara boleh melakukan penyerangan seperti itu? JIWA KORSA diperkenalkan oleh ahli perang ulung asal Perancis Napoleon Bonaparte.
Kamus Bahasa Inggris, Merriam Webster, definisi ESPRIT DE CORPS adalah rasa kebersamaan yang dimiliki setiap satuan anggota kelompok dan dalam diri sendiri dalam mengobarkan rasa semangat yang kuat, kesetiaan, serta bakti yang tulus demi kehormatan dan kekompakan kelompok menjadikan rasa ikut memiliki dan ikut merasa tanggung jawab satu rasa dan satu penangguan senasib dalam permasalahan yang dihadapi
Sementara itu Ralph Linton, Antropolog Amerika menyebut situasi tersebut sebagai asimilasi. Saat seseorang menjadi seorang personil militer, secara otomatis dia menceburkan diri dan beradaptasi dengan prinsip-prinsip hidup yang sangat kental dengan nuansa militer.
Salah satu penanda bahwa sistem sosial khas tentara ini sukses adalah ketika personil militer dapat menunjukkan esprit de corps, alias solidaritas korps.
Parameter buat mengukur sikap korsa dalam dunia militer tidak cukup hanya mengandalkan kemampuan tempur. Tentara tidak boleh sekadar terampil, tapi dia juga harus memiliki kebanggaan tergabung dalam sebuah kesatuan.
Lalu apakah dengan alasan solidaritas jiwa korsa tentara boleh melakukan penyerangan seperti itu? JIWA KORSA diperkenalkan oleh ahli perang ulung asal Perancis Napoleon Bonaparte. Kamus Bahasa Inggris, Merriam Webster, definisi ESPRIT DE CORPS adalah rasa kebersamaan yang dimiliki setiap satuan anggota kelompok dan dalam diri sendiri dalam mengobarkan rasa semangat yang kuat, kesetiaan, serta bakti yang tulus demi kehormatan dan kekompakan kelompok menjadikan rasa ikut memiliki dan ikut merasa tanggung jawab satu rasa dan satu penangguan senasib dalam permasalahan yang dihadapi.
Kita semua pasti masih ingat mengenang waktu kecil kita bermain main apa saja dengan kawan kecil kita sebenarnya tanpa kita sadari penanaman rasa kebersamaan sudah dari kecil kita sudah ada rasa jiwa kebersamaan semua itu tanpa kita sadari bersama mungkin cara anak anak dulu dan anak anak sekarang berbeda cara kebersamaan bermain seperti kita dulu,kita masih kecil sudah ada rasa jiwa korsa bersama kesempatan bermain banyak peluang tempat untuk bermain dengan kawan kawan lain tidak memandang suku dan agama dan dari manapun mereka berada dalam lingkungan bermain itu sudah menunjukan tidak ada campur baurnya berpolitik orang lain dan saling menyudutkan seseorang kita semua tidak mengenal apa itu prestasi dan kebangggan kelompok.
Tapi sekarang coba kita lihat perbuatan anak anak sekarang bermain membuat gang gang untuk kejahatan contohnya gang motor waktu kecil kita cukup dengan riang gembira bersama bermain tidak melakukan pelanggaran hukum ketahuilah apa yang terjadi sekarang kita sudah dewasa dan mempunyai pikiran pasti berbeda cara sudut pandang pikiran kita berubah mengambil tindakan tindakan atau keputusan semaunya tanpa peduli kawan lagi hanya mementingkan pribadi dan kelompoknya mempertahankan hidup dan tidak ada saling membina dan percaya diri lagi.
Kita semua ingin mempunyai integritas pribadi yang baik dan saling mengenal dan membina satu sama lain untuk kebersamaan dalam kebaikan dan mendorong setiap orang berbuat baik pada sesamanya dan tidak mengenal dari suku dan agama manapun bila kita mengingat kita kecil bermain main pasti sama kita bermain bersama sama Jiwa korsa sangatlah penting dan perlu dipelihara, namun harus secara wajar, tidak berlebihan, dan tidak dalam arti sempit. Dalam jiwa korsa harus diwaspadai bibit-bibit menyudutkan agama- sosial budaya yang merupakan kebencian maka kecintaan atau solidaritas yang proporsional. Pedoman yang perlu dimainkan antara lain“BERIKAN SEMUA YANG BISA KAU BERIKAN “ dan bukan “ DAPATKAN SEMUA YANG BISA KAU DAPAT “
Istilah jiwa korsa Akhir-akhir ini kembali muncul dan menjadi perbincangan hangat di media Setelah lama terpendam dan tak terungkapkan apa itu jiwa korsa sebenarnya, mulai banyak orang yang mulai penasaran pingin tau dengan pengertian jiwa korsa tersebut.
Nah, bagi rekan rekan sahabat sahabat dan semua yang ada , berikut Blogger saya dalam dunia informasi Jiwa Korsa saya sajikan pengertian apa itu jiwa korsa berdasarkan kesimpulan dari beberapa sumber. Jiwa korsa dapat diartikan sebagai rasa hormat, kesetiaan, kesadaran, dan semangat kebersamaan terhadap sesuatu, yang sering ditunjukan kepada negara, korps, atau perkumpulan.
Jiwa korsa ini juga dapat diartikan rasa senasib sepenanggungan, perasaan solidaritas, semangat persatuan dan kesatuan terhadap suatu korps sehingga faktor-faktor jiwa korsa ini meliputi rasa hormat, kesetiaan, kesadaran, dan tidak mementingkan diri sendiri maupun golonganDalam jiwa korsa terkandung inisiatif, tanggung jawab, loyalitas, dan dedikasi untuk suatu hal yang mulia, seperti halnya dalam mempertahankan negara, prinsip yang benar, maupun hal-hal lain yang bersifat kebajikan dan kebaikan menolong dengan tetap mengedepankan rasa kebersamaandan kewajaran, serta tidak menjurus ke chauvinisme atau fanatisme berlebihan terhadap sesuatu sehingga tidak bisa membedakan baik-buruk, tapi kita harus melihat sisi kebersamaan demi kebaikan.
Mengutip dan mengacu pada Staplekamps jr. Le luit derat dalam tulisan berjudul corps geest (demilitaire spectator, 1952) mengemukakan bahwa pengertian jiwa korsa terdiri dari faktor – faktor :
Dengan demikian, jiwa korsa bukan hanya penting dikalangan militer namun juga semua lingkungan, termasuk di diorganisasi karena jiwa korsa yang baik akan menciptakan disiplin ketertiban, moril dan motifasi. Dalam organisasi, pemupukan jiwa korsa diharapkan akan meningkatkan ketrampilan profesi masing-masing anggota sehingga mereka merasa malu apabila tidak mampu melaksanakan peran dan ketugasannya dengan baik.
Sementara untuk memupuk jiwa korsa tersebut, upaya dapat dilakukan dari dalam maupun dari luar kesatuan sendiri, namun prosesnya perlu ditumbuhkan melalui pendidikan, kegiatan latihan, penyuluhan dan efektifnya komunikasi. Itulah sekilas tentang pengertian apa itu jiwa korsa. Jadi, sobat dapat menyimpulkan sendiri ketika terdapat istilah jiwa korsa dalam suatu fenomena yang masih menjadi kontroversi. Semoga bermanfaat. Salam.
sumber : disini
Untuk fungsi utama alarm pada sepeda motor ialah mencegah terjadinya pencurian dengan memberikan kode. Alarm ini memiliki banyak bentuk mulai remote, saklar tersembunyi atau kombinasi kode.
Jika sepeda motor dinyalakan tanpa mematikan remote atau saklar tersebut, biasanya sepeda motor akan memberikan kode berupa klakson berkali-kali dan lamu yang berkedip-kedip. Tanda ini diharapkan dapat menarik orang untuk melihat sepeda motor yang bersangkutan dan menggagalkan pencurian.
Secara umum untuk cara kerja alarm pada sepeda motor ialah dengan membaca arus yang mengalir melalui kabel stater atau pengapian. Caranya dengan menaruh sensor pada kabel tersebut sehingga kabel diputus dan disambung lagi dengan sensor tersebut. Ketika alarm aktif dan ada arus melewati sensor maka alarm akan bekerja dengan memberikan kode berupa klakson dan lampu menyala.
Meski alarm disarankan dipasang pada sepeda motor untuk mencegah pencurian namun ada beberapa model sepeda motor yang tidak perlu ditambah alarm. Sepeda motor yang telah dilengkapi pengamanan kunci bermagnet, misalnya motor ini tidak perlu ditambahi alarm karena pencuri tidak akan bisa membuka kunci “biasanya dengan kunci T” karena lubang kunci tertutup oleh pengaman tersebut.
Dalam hal ini dalam pasangan alarm motor injeksi tidak haram koq, asal pahami dulu prinsip kerjanya. Karena kalau asal pasang dikhawatirkan salah cangkok, dan akibatnya komponen injeksi yang kena imbasnya.
Untuk hal demikian paling aman yang diputus yakni kabel masa, misalnya kabel yang menuju ECM “Electronic Control Module” atau ECU “Electronic Control Unit”. Misalnya dalam pemasangan kunci rahasia, “silahkan yang diputus kabel masanya”, sehingga tidak menimbulkan korslet ketika kabel masa menyentuh bodi.
Namun bagaimana kalau alarm yang digunakan membutuhkan setrum, atau perlu aliran listrik untuk menunjang kerja alarm itu, hal ini tidak perlu kuatir. Untuk ngakali alarm yang perlu aliran listrik, bisa dibypass dari kabel setrum sebelum kunci kontak, sehingga kalau korslet tidak mengganggu komponen injeksi.
Justru yang perlu untuk dicermati dalam pemilihan jenis alarm, pilih yang memutus kabel masa, sehingga lebih aman dan tidak memakan setrum dari aki, supaya kerja komponen injeksi tetap stabil. Dan paling penting lagi, perhatikan jangka waktu garansi, untuk kelistrikan biasanya hanya berlaku satu tahun, dan kalau ketahuan terdapat alarm bisa dianggap gugur.
Demikianlah pembahasan mengenai Cara Aman Pasang Alarm Motor Injeksi,, Dari Tindakan Pencurian semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂
sumber tulisan disini
Setiap kendaraan pasti sudah dilengkapi dengan berbagai sistem pengaman yang berguna untuk menghindari tindak pencurian atau kriminalitas yang semakin marak terjadi beberapa tahun belakangan ini. Misalnya saja mobil. Sebagai pengaman, mobil sudah dilengkapi dengan fitur pengunci dan pembuka stir serta dilengkapi dengan alarm.
Dengan adanya fitur pengaman seperti ini, pencuri manapun akan merasa kesulitan untuk melancarkan aksinya saat hendak membobol mobil kita. Sebab si pencuri membutuhkan waktu yang lebih lama untuk membongkar mobil karena tahap yang dilalui lebih panjang. Seperti menonaktifkan alarm mobil, membobol pintu kemudi, membuka kunci stir, menghidupkan mobil, sampai mobil tersebut dibawa lari.
Mengunci stir mobil merupakan salah satu cara paling ampuh agar mobil tetap aman, walaupun semalaman ditinggal di depan rumah. Sebab saat stir mobil dalam keadaan terkunci, mobil sama sekali tidak bisa digerakkan. Setiap pengguna mobil tentu sudah mengaktifkan fitur ini sebelum meninggalkan mobilnya, tapi masih ada beberapa pengguna yang belum mengetahui fungsi ini karena masih berstatus sebagai pengemudi pemula atau baru.
Untuk mengetahui cara mengunci stir mobil yang baik dan benar, simak langkah-langkah yang akan dibahas berikut ini.
Note:
Setelah stir mobil terkunci, jangan lupa untuk mengunci seluruh pintu mobil dengan seksama. Buat pengaman seperti alarm untuk mengurangi terjadinya tindak kejahatan.
Selain mengunci stir, ada pula namanya membuka stir yang berguna untuk membuka roda kemudi yang terkunci secara otomatis atau terkunci karena adanya kesalahan saat hendak meluruskan roda kemudi. Jika suatu saat roda kemudi terkunci tanpa disengaja, tidak perlu khawatir. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membuka stir mobil diantaranya:
Membuka dan mengunci stir mobil bukan hal yang sulit kan? Jika masih bingung, silahkan praktekkan langkah-langkah membuka stir dan mengunci stir yang sudah dijelaskan di atas secara berulang-ulang sampai Anda mahir melakukannya. Selamat mencoba!
sumber tulisan asli
Mudik ke kampung halaman menjelang Lebaran adalah sebuah tradisi yang selalu dilakukan oleh orang banyak setiap tahunnya. Apalagi yang hidupnya merantau di kota besar, jauh dari orangtua, dan keluarga besar. Momen Lebaran pasti selalu dimanfaatkan untuk pulang ke kampung halaman.
Bagi kamu yang bekerja dan tinggal jauh dari orangtua dan keluarga, pasti kamu ingin pulang ke kampung halaman dan melepas rindu karena sudah lama nggak bertemu. Tapi, jika rumah kamu kosong saat kamu mudik, akan rawan terjadi pencurian ataupun bahaya lainnya. Nah, pegipegi punya tips supaya rumah kamu aman saat kamu tinggal dan mudikmu jadi tenang.
Mengunci pintu dan jendela adalah hal yang paling penting dilakukan saat akan meninggalkan rumah. Pintu dan jendela adalah jalan utama masuknya pencuri. Jadi, jangan sampai kamu lupa mengunci semua pintu dan jendelamu, ya. Selain itu, jangan meninggalkan kunci di bawah pot, keset, atau tempat lainnya karena kunci yang kamu tinggalkan di tempat-tempat seperti itu mudah sekali ditemukan oleh pencuri.
halloapakabar.com
Korsleting listrik seringkali menjadi penyebab terjadinya kebakaran di rumah. Sebelum kamu pergi, periksa dan matikan semua perangkat elektronik yang ada di rumahmu. Setelah itu, cabut semua colokan yang masih terpasang di stop kontak serta cabut selang gas yang masih terpasang untuk menghindari kebakaran.
www.reference.com
Kamu akan pergi meninggalkan rumah dalam waktu yang lama. Maka sebaiknya simpan semua barang-barang berharga, seperti perhiasan, surat-surat yang penting atau uangmu di tempat yang memiliki kunci, seperti laci kecil dalam lemari atau safety box jika kamu punya. Lalu bawa kunci tersebut agar tidak ada yang bisa membukanya selagi kamu meninggalkan rumah.
www.terapeak.com
Menjaga kebersihan rumah juga merupakan hal penting kamu pergi mudik. Kamu nggak mau, kan, rumahmu banyak nyamuk, kecoa atau tikus saat kamu pulang nanti? Makanya, kamu perlu membersihkan seluruh ruangan di rumahmu dan menutup lubang-lubang pembuangan sebelum kamu pergi. Jangan lupa buang sampah yang ada di semua tempat sampah di rumahmu supaya nggak timbul bau busuk dari sampah-sampah tersebut.
www.popeti.com
Rumah yang terlihat kosong dapat menarik perhatian para pencuri. Untuk itu, penting bagi kamu untuk mengecoh orang-orang jahat yang biasanya mengincar rumah-rumah kosong dengan beberapa hal mudah yang bisa kamu lakukan. Contohnya, pasanglah lampu yang bisa diatur kapan harus menyala dan mati sehingga bisa menyala otomatis saat malam dan mati dengan otomatis saat pagi tiba. Selain itu, kamu juga bisa menaruh sandal atau sepatumu di depan rumah agar terlihat seperti ada orang di dalam rumah.
www.brilio.net
Pastikan satpam di komplek tempat kamu tinggal tahu bahwa rumah kamu akan ditinggal selama beberapa waktu. Dengan begitu, satpam tersebut bisa membantu dengan lebih mengawasi rumah kamu setiap harinya selama kamu mudik. Laporkan juga pada RT setempat bahwa rumahmu kosong. Jadi jika ada sesuatu yang terjadi dengan rumahmu, bisa segera ditindaklanjuti.
www.allcriminaljusticeschools.com
Sebelum kamu pergi, kamu pasti memeriksa dan mengunci semua akses untuk masuk ke rumahmu. Tapi, alangkah lebih baik jika kamu memasang alarm di rumah untuk keamanan ekstra. Kamu juga bisa memakai gembok beralarm untuk pagar rumah. Dengan begitu, alarm akan berbunyi dengan nyaring saat rumahmu dimasuki secara paksa. Sehingga, tetangga dan petugas keamanan bisa langsung bertindak saat mendengar bunyi alarm tersebut.
home-security-guide-book.com
Tips terakhir ini nggak kalah penting dari yang lainnya. Sebelum kamu pergi, ada baiknya kamu bilang pada tetangga di kanan dan kiri rumahmu. Selain satpam, tetangga sebelah rumahmu juga bisa membantu mengawasi rumah kamu yang sedang kosong agar nggak terjadi hal-hal yang nggak diinginkan.
sumber tulisan asli : disini
“Setiap hari sebelum memulai hari pelayanan diperlukan sebuah briefing, doa, kata-kata penyemangat, dan soliditas untuk menjaga kepatuhan terhadap standar dan tata tertib pelayanan.”~Djajendra
Siapa pun yang masuk ke wilayah kantor Anda, mereka pasti harus melalui security dan resepsionis. Pelanggan Anda, tamu penting perusahaan Anda, tamu-tamu dinas ataupun non dinas wajib melewati security dan resepsionis. Artinya, saat seseorang melangkahkan kakinya memasuki wilayah perusahaan Anda, mereka sudah dapat memutuskan tentang budaya perusahaan Anda.
Peran security guard dan resepsionis sangatlah penting, tetapi sering dianggap tidak terlalu penting di dalam perusahaan. Banyak orang berpikir bahwa peran security sebatas menjaga keamanan, peran resepsionis sebatas menerima tamu dan memberikan informasi. Orang lupa bahwa security dan resepsionis sebagai wajah perusahaan. Wajah perusahaan yang sangat penting dalam memberikan kesan pertama bagi peningkatan reputasi perusahaan.
Perusahaan-perusahaan terbaik selalu sadar untuk mendandani wajah perusahaan dengan sesempurna mungkin. Oleh karena itu, dibuatlah tata kelola, tata tertib, tata cara, pedoman pelayanan, dan etika pelayanan bagi security guard dan resepsionis termasuk bagi semua front liner lainnya. Front liner harus secara berulang-ulang dan sesering mungkin dilatih etos kerjanya, karakternya, sikapnya, kebiasaannya, perilakunya, pikirannya, emosinya, cara berpakaiannya, dan juga hati nuraninya. Intinya, front liner disiapkan sesempurna mungkin untuk bisa memberikan pelayanan prima.
Security Guard dan resepsionis adalah bagian inti dari front liner perusahaan. Bila mereka menderita dan tidak bahagia dengan posisi kerjanya, maka dapat dipastikan mereka akan menjadi benih perusak reputasi dan pelayanan perusahaan. Karena banyak perusahaan menganggap sepele atau remeh terhadap fungsi dan peran ini, akibatnya perusahaan selalu merasa tidak mampu memberikan pelayanan bereputasi tinggi kepada tamu dan pelanggannya.
Tamu dan pelanggan sangat membutuhkan perhatian dan kepedulian. Mereka harus diberikan pengalaman yang paling indah dan nyaman saat berkunjung ke kantor Anda. Bila peran security dan resepsionis tidak disiapkan secara optimal, maka peran ini dapat menyabotase semua rencana terbaik dari layanan perusahaan Anda.
Sejak langkah pertama tamu dan pelanggan memasuki wilayah perusahaan. Sejak itu, interaksi dan komunikasi dalam wujud pelayanan prima sudah harus mampu diberikan oleh setiap front liner perusahaan. Standar pelayanan harus memperkuat keunggulan layanan pelanggan dan tamu. Setiap hari sebelum memulai hari pelayanan diperlukan sebuah briefing, doa, kata-kata penyemangat, dan soliditas untuk menjaga kepatuhan terhadap standar dan tata tertib pelayanan. Dan juga, setiap orang di front line harus terjaga di dalam kesadaran penuh, untuk memberikan keunggulan layanan pelanggan yang berkualitas.
Para front liner harus dibiasakan dan diciptakan sikap dan perilaku yang cepat dan cekatan dalam melakukan proses pemulihan layanan, sehingga apapun realitas buruk pelayanan dapat segera dipulihkan secara otomatis dan membuat pelanggan dan tamu tetap senang dan merasa nyaman.
Security guard dan resepsionis sebagai wajah perusahaan haruslah ditampilkan sesempurna mungkin. Layanan yang cepat, tepat, berkualitas, dan tidak membuat pelanggan mondar-mandir oleh masalah yang tak terselesaikan haruslah dihapuskan dari budaya pelayanan. Memang tidak semua orang berbakat atau memiliki rasa untuk melayani orang lain dengan berkualitas. Oleh karena itu, perusahaan harus pintar merekrut orang-orang yang cocok dan berbakat untuk bekerja di front line. Pekerjaan di front line membutuhkan kecerdasan sosial yang andal, kecerdasan emosional yang hebat, sikap, karakter, dan etos pelayanan yang mulia.
sumber : djajendra
Setiap orang pasti sangat ingin merasakan keamanan dan kenyamanan di tempat dimana dia berada,baik itu dilingkungan perumahan,perkantoran,pusat perbelanjaan, bahkan di tempat wisata. Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan tempat tersebut,dibutuhkan personil keamanan, yang biasa kita sebut dengan Satpam atau Security.
Seorang personil Security yang di rekrut harus memiliki jiwa :
Adapun tugas-tugas dasar dari seorang personil security adalah :
Jika tugas-tugas dan karakter security diatas terpenuhi,kemungkinan keamanan dan kenyamanan di lingkungan tugasnya dapat berjalan dengan baik.
sumber : Kompas
Satuan Pengamanan atau sering juga disingkat Satpam adalah satuan kelompok petugas yang dibentuk oleh instansi/proyek/badan usaha untuk melakukan keamanan fisik (physical security) dalam rangka penyelenggaraan keamanan swakarsa di lingkungan kerjanya.
Kepolisian Negara Republik Indonesia menyadari bahwa polisi tidak mungkin bekerja sendiri dalam mengemban fungsi kepolisian. Oleh karena itu, lembaga satuan pengamanan secara resmi dibentuk pada 30 Desember 1980.
Jenjang pelatihan satpam [1] ada 3 tingkat yaitu:
Selain lembaga pendidikan kepolisian negara seperti Sekolah Polisi Negara, hanya perusahaan yang sudah memiliki izin operasional dari Kepala Polri sebagai badan usaha jasa pendidikan dan latihan keamanan, boleh menyelenggarakan pelatihan dasar dan pelatihan lanjutan satpam. Kepolisian Resor Metropolitan, Kepolisian Resor Kota Besar, Kepolisian Resor, Kepolisian Sektor hanya melakukan latihan pemeliharaan kemampuan/penyegaran bagi anggota Satpam yang sudah berkualifikasi Gada Pratama dan Gada Madya.
Satpam menyediakan layanan keamanan proffesional untuk gedung-gedung, kantor publik, infrastruktur publik dan lokasi-lokasi bisnis. Mereka dapat dibentuk oleh pemerintah atau organisasi swasta tetapi harus disahkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).[2] Dalam pelaksanaan tugasnya, anggota Satpam berperan sebagai:
Didalam tugasnya, petugas Satpam juga dituntut memiliki profesionalisme dalam melaksanakan tugasnya yaitu untuk memiliki kemampuan fisik yang prima, pribadi yang disiplin, tegas namun sopan, bijaksana, dan tanggap untuk kejadian yang terjadi diwilayah keamananya. Bila terjadi keributan di wilayah keamanan seorang petugas satpam, itu juga menjadi tanggung jawab petugas satpam tersebut untuk menangani semaksimal mungkin, namun bila sudah diluar batas kemampuanya, maka harus langsung menghubungi Polisi. Seorang petugas Satpam juga harus memiliki kemampuan bela diri dasar dan kemampuan untuk dapat melumpuhkan dan menangkap penjahat/kriminal diwilayah tugas keamananya.
Kegiatan seorang petugas Satpam lazim terdiri dari
Agar dapat menunjukkan kinerja efektif, seorang petugas Satpam perlu perlengkapan kerja:
Dan juga sesuai dengan sifat, lingkup tugas dan ancaman terhadap lingkungan kerjanya, seperti bank, objek vital, kantor bendahara, anggota Satpam dapat dilengkapi dengan senjata api berdasarkan izin kepemilikan senjata api yang diberikan oleh kepala kepolisian negara.
Jenis dan kaliber senjata yang dimaksud adalah
Izin kepemilikan senjata api [3] pada suatu instansi/proyek/badan usaha dibatasi pada 1/3 kekuatan satuan pengamanan yang bertugas, tidak lebih dari 15 pucuk senjata api serta maksimal 3 magazen/silinder untuk setiap pucuk senjata api.
Peralatan Keamanan yang digolongkan Senjata Api
Seragam satpam di Indonesia yaitu:
Seragam satpam di Indonesia diatur oleh Undang-undang yaitu seperti yang dijelaskan diatas. Seragam satpam di Indonesia yang berwarna selain daripada yang dijelaskan diatas tidak dianggap sebagai satuan pengamanan sah dibawah naungan Polri.
sumber : wikipedia
Membentuk sistem keamanan bagi mitra kerja yang baru berdiri ataupun sudah berjalan, berdasarkan kepada pengintegrasian sumber daya manusia. Prosedur dan keamanan yang akan memberikan perlindungan terhadap asset, untuk memenuhi pelayanan diperlukan tenaga ahli yang professional dan berpengalaman, yang tersebut di bawah ini adalah bagian dari prosedur pelayanan :
A. Perencanaan Keamanan Awal
Perencanaan secara keseluruhan untuk manajemen keamanan yang akan melibatkan pengamatan dan audit keamanan, desain sistem keamanan, desain operasional keamanan, implementasi, evaluasi dan audit keamanan secara rutin.
B. Pengamatan dan Audit Keamanan
Pengamatan dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai ancaman keamanan dilokasi, baik internal atau eksternal, sistem keamanan yang digunakan dan efektifitas dari sistem keamanan yang ada. Sistem ini memberikan masukan dan rekomendasi untuk memperbaiki performa keamanan dan menyesuaikan diri dengan sistem yang berlaku.
C. Desain Sistem Keamanan
Pelayanan ini membangun sistem yang efektif dan efisien serta prosedur keamanan berdasarkan pengamatan dan keamanan.
Pelayanan ini termasuk:
– Desain Prosedur Keamanan
– Desain Jadwal Kerja
– Desain Prosedur Operasional
– Desain Kontrol dan Perintah
– Desain Koordinasi Lingkungan Eksternal
– Desain Rekrutmen dan Pelatihan, serta
– Desain Manajemen Resiko